April April Fools’ Day: Perayaan Pembantaian Umat Islam

April 1, 2010

Maret akan segera usai. Bulan April menjelang. Ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?

Sejarah April Mop

Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka. Baca entri selengkapnya »


Saat Syaikh Menahan Marah

Mei 17, 2009

Suatu saat Syaikh berjalan kaki pulang dari Masjid Al-Jaami’ Al-Kabier. Di depan sebuah toko, di sebuah perempatan, Syaikh melihat seorang pemuda Mesir sedang merokok.

Hai, anak muda. Merokok itu haram hukumnya. Apalagi ini kota para santri, sangat tidak baik merokok, apalagi di pinggir jalan seperti ini.” Ujar Syaikh, dengan suara lembut, dengan senyum.

Hey apa urusanmu? Kalau ini haram, yang berdosa aku, bukan kamu.” Bentak pemuda itu kasar.

Ya, terserah kamu saja.” Ujar Syaikh lembut.

Saat berjalan beberapa langkah, beberapa orang menyalami beliau. Syaikh menyambut dengan senang. Namun dibelakang mereka, terlihat wajah di pemuda itu pucat.

Apa dia itu Syaikh Muhammad Sholih Al-Utsaimin? Kenapa hanya berjalan kaki?” tanyanya.

Pemuda itu segera mendekati Syaikh dan menubruk kakinya. “ ’Afwan Syaikh. Saya tidak tahu kalau Anda adalah Syaikh….

Heh. Saya tidak peduli Anda kenal saya atau tidak. Seharusnya Anda takut terhadap yang haram, bukan karena saya melihat Anda. Biarkan hanya seorang anak kecil yang mengingatkan Anda, seharusnya Anda tetap menerima. Tadi saya tidak marah. Tapi begitu melihat Anda mengiba-iba hanya karena melihat saya, justru saya menjadi marah. Pergi sana, sebelum saya betul-betul marah….

Ya…ya Syaikh….” ucap pemuda itu terbata-bata.

Rokok sial. Seumur hidup aku tidak akan menghisapmu lagi….

Beberapa orang pemuda di belakangnya, tertawa tertahan-tahan.

Sumber: Majalah ElFata – edisi 05 vol.9 – 2009 – Rubrik Senyum

***piko.amikom.info***


Mengais Rezeki dengan Menikah (2)

Mei 15, 2008

Kisah nyata motivasi menikah

Namanya Mas Ahlihi seorang dosen praktikum yang dipercayai mengelola suatu usaha Kursus cabang IT. Sebelumnya usaha yang dibangun oleh dua dosen AMIKOM yang saling investasi tetapi gagal yang waktu itu dikelola oleh beberapa lulusan AMIKOM juga. Setelah dipegang oleh Mas Ahlihi aturan yang semula biaya operasional semaca listrik ditanggung investor sekarang dilepas. Beban itu juga yang membuat keuangan merosot. Pasalnya selama bulan pertama usaha itu tidak mendapatkan apa-apa, malahan laporan keuangan minus. Baca entri selengkapnya »


Mengais Rezeki Dengan Menikah (1)

Mei 15, 2008

Seri Kisah nyata motifasi menikah

Suatu hari ada seorang pemuda kurang terpelajar dengan kata lain bodo yang tinggal di Bantul, DIY mencari pekerjaan di kota Jogja. Akhirnya dia mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga rental PS (Play Station) di Condong Catur tepatnya di selatan toko Pamella 6. Karena kendaraan yang dimilikinya hanyalah sepeda onthel, dia ngonthel alias mengayuh sepedanya dari Bantul sampe Condong Catur Sleman.

Seiring waktu berjalan dia curhat sama salah seorang kenalannya bernama Mas Kukuh, mahasiswa AMIKOM yang tinggal di Sebuah Masjid.

Baca entri selengkapnya »


Kisah Ibnu Hajar dan Batu

Mei 4, 2008

Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, karena dianggap nalarnya tidak bisa mengikuti pelajaran, maka oleh Dewan Guru dikeluarkan dari sekolah. Ditengah kesedihan, ketika ‘Asqalani sedang berjalan, ia melihat air yang menetes ke atas sebuah batu. Tetesan air yang sekali-sekali itu ternyata bisa membuat permukaan batu itu menjadi cekung dibuatnya. Ibnu Hajar berkata kepada dirinya sendiri “Batu saja bisa berlubang karena ditetesi air setiap hari. Berarti otak/kepala saya bisa juga kalo dimasuki ilmu setiap hari“. Dia pun segera menemui gurunya dan menjelaskan peristiwa yang baru dilihatnya itu. Singkatnya si Guru berkenan untuk menerimanya sebagai murid. Dengan semangat itu, As Qalani belajar terus dengan sabar dan kemauan yang kuat. Sejarah mencatat berkat kemauan belajarnya yang membaja kelak ia berhasil menjadi seorang ulama besar yang amat disegani pada zamannya. Ibnu Hajar yang bermakna “batu” di depan namanya, merupakan kenang-kenangan yang diperolehnya dan sekrang banyak dikenal banyak orang sebagai Imam dan Ulama’ Ahlussunnah yang mensyarahkan Shohih Bukhori dengan Kitab Fathul Bari’nya.